ADANU – Ada fakta menarik dalam mutasi yang ada di Polda Jambi, dimana dalam surat telegram ST 489/III/KEP.2025 dan ST/490/III/KEP/2025 Kabid Propam Polda Jambi, Kombes Pol Alfonso Doly Gelbert Sinaga dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Provost Div Propam Polri dalam rangka Dik Lemhannas.
Penggantinya adalah Kombes Pol Tony E P Sinambela yang sebelumnya menjabat sebagai Karoops Polda Gorontalo.
Sepintas tidak ada yang aneh dalam mutasi tersebut, akan tetapi jabatan baru Kombes Pol Tony E P Sinambela turun dari karo ops menjadi kabid Propam cukup menarik perhatian.
Sebab dalam struktur organisasi Kepolisian, Karo Ops Polda memiliki tingkat yang lebih tinggi daripada Bidpropam Polda.
Karo Ops Polda biasanya berada di bawah Kapolda dan memiliki tanggung jawab langsung atas operasional kepolisian di wilayah Polda.
Sementara itu, Bidpropam Polda berada di bawah Asisten Kapolda Asisten Operasional dan memiliki tanggung jawab atas pengelolaan properti dan profesionalisme kepolisian.
Jadi, dalam struktur organisasi, Karo Ops Polda memiliki tingkat yang lebih tinggi daripada Bidpropam Polda.
Dikutip dari berbagai sumber sebelum dimutasi menjadi Kabid Propam Polda Jambi Kombes Pol Tony E P Sinambela sempat tercatat sempat melakukan kekerasan atau intimidasi terhadap Wartawan RTV di Gorontalo terjadi pada Senin (23/12/24) sekitar pukul 16.30 WITA, Wartawan.
Ridha Yansa tiba di lokasi aksi di depan Polda Gorontalo dan mulai melakukan peliputan. Aksi berjalan kondusif dengan massa HMI menyuarakan protes terkait isu rokok ilegal.
Massa aksi mulai membakar ban bekas sebagai simbol protes. Situasi memanas ketika pihak kepolisian berupaya memadamkan api dan menangkap beberapa demonstran.
Saat itu, Ridha merekam jalannya aksi menggunakan ponsel, dengan ID card resmi terlihat jelas.
Saat merekam, Karo Ops Polda Gorontalo Kombes Pol Tony E.P. Sinambela mendekati Ridha, memukul tangannya hingga ponselnya terjatuh dan rusak. Ia melarang peliputan dengan berkata, “jangan dulu merekam.”
Setelah kejadian, Ridha mendapati ponselnya mengalami kerusakan serius pada layar dan LCD, sehingga tidak dapat digunakan lagi. Ia segera menjauh dari kerumunan untuk menghindari insiden lebih lanjut.
Karo Ops Polda Gorontalo, Kombes Tony Sinambela, secara terbuka meminta maaf kepada wartawan RTV, Ridha Yansa, atas insiden kekerasan yang terjadi saat peliputan aksi unjuk rasa di Polda Gorontalo. Insiden itu mengakibatkan handphone Ridha rusak setelah tangan korban dipukul.
Permintaan maaf tersebut disampaikan langsung oleh Kombes Tony di hadapan wartawan di Aula RRI Gorontalo pada Senin (6/1/25).
Tony mengakui kesalahannya dan menyatakan tindakan tersebut sebagai keteledoran yang merugikan rekan media.
“Sebagai anggota kepolisian dan secara pribadi, saya meminta maaf kepada Mas Yayan (sapaan Ridha Yansa). Saya menyadari perbuatan ini telah merugikan dan saya berjanji kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi,” ujar Tony.
Discussion about this post