ADANU – Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel bersama Anggota Komisi XII DPR RI dari Daerah Pemilihan Jambi, Syarif Fasha, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap mobil tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) di Fuel Terminal (FT) Jambi pada Selasa (10/6/25).
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pengawasan distribusi energi kepada masyarakat, sekaligus memastikan prosesnya berlangsung secara transparan dan akuntabel.
“Sidak ini merupakan tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat untuk memastikan bahwa pelayanan distribusi energi benar-benar sampai kepada masyarakat secara jujur dan adil. Saya mengapresiasi keterbukaan Pertamina dalam mendampingi kegiatan ini,” ujar Syarif Fasha.
Senior Manager Operations & Maintenance (SMOM) Pertamina Sumbagsel, Yardinal, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menyebutkan bahwa sidak ini mencerminkan perhatian pemerintah, khususnya Komisi XII DPR RI, terhadap tata kelola distribusi energi.
“Kunjungan dan pengawasan ini adalah langkah untuk memperbaiki sistem distribusi ke depan, sekaligus menghindari kesalahpahaman terhadap Pertamina atas masalah yang kerap kali disebabkan oleh oknum tertentu,” jelas Yardinal.
Pertamina, lanjutnya, terus berupaya menjaga kualitas layanan distribusi energi dengan memperkuat prosedur pengawasan dari titik pengisian di Fuel Terminal hingga titik serah di SPBU, guna memastikan akurasi volume dan mencegah praktik penyalahgunaan BBM.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan bahwa Pertamina terbuka terhadap kolaborasi dalam pengawasan distribusi energi bersama DPR RI dan para pemangku kepentingan lainnya.
“Kami berkomitmen menjaga integritas distribusi BBM dari hulu ke hilir. Tidak ada toleransi terhadap segala bentuk kecurangan. Kegiatan hari ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan tata kelola energi yang lebih baik,” ujar Nikho.
Sebagai informasi, rata-rata konsumsi harian BBM di wilayah Jambi mencapai sekitar 910 Kilo Liter (KL) untuk jenis Biosolar dan sekitar 1.155 KL untuk jenis Pertalite.
Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk membeli BBM subsidi sesuai peruntukan dan kebutuhan agar penyalurannya tepat sasaran.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mengawasi distribusi BBM bersubsidi agar benar-benar digunakan oleh pihak yang berhak,” tutup Nikho
Discussion about this post