ADANU – Di balik kepulan asap dan puing-puing yang tersisa dari musibah kebakaran di kawasan pertokoan Jalan MS Padede, Desa Bula, Kecamatan Bula, harapan masih mengalir. Harapan itu datang dalam wujud sederhana air bersih.
Sebuah kebutuhan dasar yang kini menjadi barang langka bagi para korban kebakaran.
Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Resor (Polres) Seram Bagian Timur (SBT) menunjukkan aksi nyata kepedulian.
Tidak dengan kemewahan seremonial, melainkan dengan kerja nyata menyalurkan bantuan air bersih langsung ke titik terdampak.
Dipimpin oleh Kasat Samapta Polres SBT, AKP Mallombasang, distribusi dilakukan menggunakan mobil Armored Water Canon (AWC) milik Polres.
Kendaraan yang biasanya digunakan untuk pengendalian massa itu, kini berubah fungsi menjadi penyelamat kebutuhan hidup warga.
“Kami berusaha berbuat yang terbaik untuk warga Kota Bula. Saling peduli itu penting. Selama masih bisa berbuat, kami akan lakukan,” ungkap Kapolres SBT, AKBP Alhajat, dengan suara yang tenang namun penuh ketegasan.
Perwira menengah lulusan Akpol 2006 itu tampak turun langsung memantau jalannya pendistribusian.
Air Bersih: Sumber Kehidupan di Tengah Musibah
Bagi warga terdampak, kehilangan bukan hanya soal harta benda. Kebakaran telah merenggut kenyamanan, menghanguskan sumur-sumur, dan memutus akses terhadap kebutuhan paling mendasar air bersih. Dalam kondisi demikian, setetes air tak hanya menyegarkan tenggorokan, tapi juga memulihkan semangat.
“Alhamdulillah, dengan adanya bantuan air bersih dari Polres SBT, kami sangat terbantu di saat musibah menimpa kami,” tutur seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Ia menahan haru sembari memegang jerigen kosong yang segera diisi air.
Lebih dari Sekadar Bantuan
Bantuan ini bukan yang pertama, dan dipastikan bukan yang terakhir. Polres SBT menyatakan akan terus menyalurkan air bersih secara berkala, untuk mengantisipasi krisis air yang masih membayangi sebagian besar warga di lokasi terdampak.
“Kami berharap, meskipun sedikit, semoga air bersih yang disalurkan ini dapat membantu warga yang membutuhkan,” tambah AKBP Alhajat. Dalam kata-katanya, tersirat semangat pelayanan yang menjadi nilai dasar Bhayangkara.
Bagi masyarakat Bula, tindakan ini bukan sekadar program kepolisian, melainkan bentuk nyata kepedulian bahwa di tengah bencana, selalu ada pihak yang tak hanya hadir, tapi juga memberi solusi.
Discussion about this post