ADANU – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Muaro Jambi terus memperkuat komitmennya dalam merawat toleransi dan kerukunan umat beragama melalui program Kampung Moderasi Beragama.
Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam membangun masyarakat yang harmonis, rukun, dan saling menghargai.
Untuk memperluas jangkauan, Kemenag menggandeng penyuluh agama, tokoh agama, organisasi masyarakat, pemuda, hingga pemerintah desa dalam dialog santai yang digelar di kawasan Danau Kelari, Desa Muaro Jambi, Senin (25/8/25).
Kepala Kemenag Muaro Jambi, H. Buhri Y, menegaskan bahwa Kampung Moderasi Beragama bukan hanya sebatas pemahaman agama, tetapi juga sarana membangun kebersamaan dan menumbuhkan sikap saling menghormati.
“Harapannya, kampung moderasi ini menjadi wadah tumbuhnya kesadaran untuk hidup rukun dan toleran di tengah masyarakat,” ujarnya.
Kasi Bimas Islam, H. Majdi, menambahkan bahwa diskusi panel kali ini membahas moderasi dari berbagai perspektif—agama, hukum, dan sosial.
Acara juga menghadirkan narasumber lintas sektor, antara lain:
- Prof. Elita Rahmi, M.Hum (Ketua Forum Perempuan Lintas Agama Provinsi Jambi) yang mengupas moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat.
- Drs. KH. Lahmuddin Marjoni, M.Ag (UIN STS Jambi) yang mengajak menebar damai untuk persatuan.
- KH. Asrofi Asror, M.Pd (Ketua FKUB Muaro Jambi) yang memberikan perspektif mengenai indikator Kampung Moderasi
Selain itu, Datuk Abuzar, Kepala Desa Muaro Jambi, turut berbagi cerita tentang kondisi sosial-budaya masyarakat setempat yang menjadi modal kuat dalam mewujudkan kampung moderasi.
Melalui kolaborasi berbagai pihak, Kemenag Muaro Jambi berharap nilai-nilai moderasi tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Discussion about this post