ADANU – Pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax 92 dari depot Pertamina Jambi melalui PT Elnusa Petrofin, sebagai perusahaan penyalur atau pendistribusian BBM, dikeluhkan.
Kabarnya ada oknum Awak Media Tangki (AMT) atau driver diduga dalam beberapa kali pembongkaran, mencoba mengurangi BBM sewaktu pembongkaran.
Alasannya sudah punya ukuran sendiri. Oknum AMT tersebut justru terkesan tidak mengakui ukuran table tangki modular pertashop.
“Biasanya 2 ton memang segitu,” kata salah satu oknum AMT berinisial HBN.
“Kita order 2 ton, sesudah habis bongkar berdasarkan table, masih kurang 35 liter. Sopir tangki ngotot tidak mau menambah lagi, mereka tidak mau jawab saat ditanya dasar mereka mengatakan itu BBM itu sudah pas,” sebut salah satu operator Pertashop di Tebo, Jumat (24/1/25).
Hal senada juga dikeluhkan operator Pertashop lainnya.
“Kemarin waktu bongkar ada juga AMT yang mencoba mengurangi volume BBM kurang lebih 40 liter, tapi langsung ditambahnya ketika saya bilang tidak mau tanda tangan DO jika tidak dicukupin 2 ton,” ungkapnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Fuel Jambi, Didi Rushadi, saat dikonfirmasi media ini terkesan enggan menanggapi hal tersebut.
“Tujuannya untuk buat berita apa pak,” jawabnya, via WhatsApp.
Sebelumnya diwartakan, pengusaha Pertashop di Provinsi Jambi banyak mengeluh. Mereka kehilangan alias losses BBM non subsidi jenis Pertamax sebanyak 15 hingga 28 liter dalam proses distribusi dari Depo hingga ke Pertashop.
“Nilai losses itu terbilang lumayan. Sebanyak 15 liter untuk seribu liter pengiriman. Bila dihitung, nilainya mencapai Rp200 ribu per pengiriman, apalagi kita kadang order hanya 1 ton,” ungkap salah seorang pengusaha Pertashop di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, Sabtu 18 Mei 2024 lalu.
Menurutnya, sesuai kontrak Pertashop, hanya menjual BBM non subsidi. Namun, saat distribusi BBM berlangsung ke Pertashop, jumlahnya justru berkurang. Pihaknya pun telah mempertanyakan kepada pihak PT Elnusa selaku penyedia jasa pengiriman BBM terkait hilangnya minyak tersebut.
Pernyataan senada juga diungkapnya pengelola Pertashop di tepi Jalan Lintas Sumatera Muara Bulian – Tebo. Dirinya mengaku setiap pengiriman BBM selalu terjadi penyusutan paling sedikit 23 liter dan paling banyak 28 liter.
Dirinyapun sudah mempertanyakan kepada pihak Elnusa. Namun, pihak Elnusa malah menyalahkan tangki modular di Pertashop.
“Kami ingin kerjasama yang lebih sinergi antara Pertashop dengan Elnusa selaku penyalur. Terutama terkait losses ini. Namun letak penyebabnya, pihak Elnusa berdalih tangki modular yang mengalami melar. Padahal, tangki modular itu kan dari Pertamina,” jelasnya.
“Saya juga sudah ukur ulang pakai gelas liter, dan sudah sesuai ukuran yang dikeluarkan dari tangki tidak ada kelebihan,” tambahnya.
Artikel ini sudah terbit di Jambilife
https://jambilife.com/volumenya-berkurang-pengiriman-bbm-ke-pertashop-dari-pertamina-jambi-kembali-dikeluhkan/
Discussion about this post