JAMBI – Respon pemerintah terkait pembatasan Study Tour sebagai dampak dari musibah duka atas kecelakaan bus yang membawa rombongan study tour salah satu sekolah di wilayah Jawa Barat belum lama ini mendapat respon dari Asosiasi Travel Agent di Indonesia (ASTINDO) DPD Jambi.
Sekjen ASTINDO DPD Jambi, Sir Suprapto. W menjelaskan, pihaknya mengapresiasi sikap pemerintah yang sangat responsif atas hal tersebut. Meskipun kebijakan itu menimbulkan dampak negatif bagi agen-agen travel yang menyediakan jasa sewa transportasi seperti bus dan lain sebagainya. Belum lagi dampak di sektor pariwisata yang menjadi tujuan utama pada setiap study tour yang dilakukan baik pihak sekolah, maupun perusahaan dan instansi pemerintah.
Dirinya mengatakan, di Jambi sendiri dampak pembatasan study tour sudah dirasakan oleh beberapa agen travel. Diantaranya pembatalasan sejumlah study tour yang tentu memiliki berpengaruh terhadap eksistensi jasa transportasi tersebut.
“Kita tentu mensupport kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah masing-masing daerah, menyikapi musibah kecelakaan yang menimpa rombongam study tour di Jawa Barat itu. Namun kita berharap bahwa pemerintah perlu melakukan kajian mendalam dan khusus terkait persoalan ini,”ujarnya pada Minggu, (19/5/24).
“Kami dari DPD ASTINDO Jambi, siap diajak berdiskusi oleh pengambil kebijakan untuk membahas hal ini. Dan kami juga turut berbelasungkawa atas musibah yang dialami rombongan study tour siswa SMK di wilayah Jawa Barat yang menewaskan 11 orang itu,”kata Sir Prapto.
Disinggung mengenai program study tour, pria yang aktif di beberapa organisasi ini pun menjelaskan, pada umumnya sebuah perjalanan yang disebut sebagai study tour tidak hanya perjalanan yang terkesan hanya untuk bersenang-senang belaka. Akan tetapi sebuah agen perjalanan, selalu memberikan edukasi di setiap perjalanan dalam study tour. Termasuk pemilihan tujuan tempat wisata.
“Mereka pemilik agen perjalanan dalam mengonsep sebuah perjalanan study tour tidak sekedar perjalanan biasa-biasa saja. Nilai-nilai edukasi dan bergotong royong dalam sebuah study tour jelas selalu melekat,”tegas Sir Prapto.
Namun demikian, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan stakeholder mengenai kualitas armada transportasi berikut sopir yang laik untuk sebuah perjalanan study tour yang disediakan oleh agen-agen travel perjalanan study tour di Jambi.
“Kenyamanan, keamanan serta keselataman adalah prioritas utama yang harus dijaga oleh para agen travel,”tegasnya lagi.
Sementara itu salah satu guru di Kabupaten Muaro Jambi, Aswandi mengatakan, terkait study tour dan kaitannya dengan musibah yang dialami rombongan SMK di Jawa Barat, dirinya menilai semua di luar kemampuan manusia atas ketetapan apa yang bakal terjadi kedepan.
“Kalau adanya pembatasan untuk study tour, kita ambil positifnya bahwa hal itu barangkali lebih memininalisir timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan atau risiko selama mengikuti study tour,”katanya siang ini.
Discussion about this post