JAMBI – Jalan Tol Betung Tempino sesi tiga merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dengan panjang keseluruhan yakni 169,9 km akan segera selesai dalam waktu dekat.
Dalam pengerjaan sesi tiga sepanjang 33 KM, ada fakta menarik yang belum banyak di ketahui, ada beberapa ratus meter yang menggunakan
Geofoam (sebagai pengganti tahah, red).
Geofoam itu di pasang 200 M dari arah Jambi menuju Palembang dan 200 M dari arah Palembang menuju Jambi, tepatnya di KM 141.
Pengunaan geofoam merupakan kali kedua untuk pembangunan jalan tol di indonesia.
Jalan tol pertama yang menggunakan geofoam adalah jalan tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu).
Jalan tol Jambi-Betung menggunakan geofoam karena terdapat bagian tanah yang labil berair, sehingga tidak bisa ditangani dengan urugan atau konstruksi biasa.
“Pengunaan geofoam ini kali kedua, yang pertama tol Cisumdawu, geofoam sendiri merupakan material expanded polystyrene berupa high density polysturene yang berbentuk balok-balok berbobot ringan dan tidak merubah kekuatan jalan yang kita bangun,” katanya Benny christiawan, kasatker PJBH Provinsi Jambi, Selasa (23/7/24).
Dia menambahkan teknologi geofoam ini sudah biasa diterapkan di luar negeri, terutama untuk menangani lapisan tanah yang labil.
“Teknologi geofoam yang diterapkan ini mampu mengurangi beban yang harus ditanggung oleh tanah dengan sangat signifikan,” sebutnya.
Geofoam sendiri dapat digunakan untuk keperluan konstruksi berat, tahan lama dan umur pemakaian sangat panjang.
Discussion about this post