Seluruh kader Pergerakan Mahasiswa Islam Islam Indonesia (PMII) sedang berduka. Dimana Sekertaris Jenderal (Sekjend) PB PMII Muhammad Rafsanjani meninggal dunia Senin (11/3/24) siang.
Sekjend PB PMII itu meninggal dunia setelah dirawat intensif di RS Siloam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan sejak beberapa hari yang lalu akibat penyakit pneumonia dan virus influenza yang dideritanya.
Pneumonia merupakan kondisi reaksi tubuh yang disebabkan oleh adanya benda asing. Kondisi tersebut ditandai dengan panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh. Akibatnya, kondisi itu telah berdampak pada kantung-kantung udara dalam paru-paru.
Kantung udara yang terinfeksi akan terisi oleh cairan maupun pus (dahak purulen). Seseorang yang terkena pneumonia, biasanya terus-terusan batuk berdahak bahkan bernanah, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas.
Adapun penyebab utama dari gangguan inflamasi ini adalah infeksi virus, bakteri, ataupun jamur. Di Indonesia sendiri, penyakit pneumonia lebih dikenal sebagai paru-paru basah.
Dengan berpulangnya Sekjend PB PMII itu tentu meninggalkan luka yang mendalam bagi seluruh kader termasuk Bendahara Umum PB PMII Panji Sukma Nugraha, bagi dia sosok Muhammad Rafsanjani merupakan salah satu aset terbaik pemuda Nahdlatul Ulama (NU).
“Dia adalah salah satu aset terbaik pemuda NU. Seseorang yang humble, pintar dan sangat baik hati,” Kata Bendum PB PMII saat dikonfirmasi, Selasa (12/3/24) dini hari.
Selain itu, sosok Muhammad Rafsanjani juga orang yang revolusioner dalam memberikan gagasan dan pemikiran.
“Bagi saya pribadi pemikiranya sangat revolusioner, gagasan dan ide cermelang dalam membangun PMII,” Tambahnya.
Bagi Bendum PB PMII, dia tidak bisa melupakan sahabatnya tersebut, sebab kerap kali beradu argumen dalam berbagai kegiatan diskusi.
“Ya kita sering berdebat dalam ruang ruang diskusi dan dia adalah orang yang demokratis. Saya kagum dengan pemikirannya,” tegasnya.
Almarhum Rafsan sapaan disemayamkan kediamannya di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Selanjutnya akan dibawa ke Garut, Jawa Barat untuk dimakamkan.
Almarhum dimakamkan di Pondok Pesantren Pulosari, Kp Jl. Pulosari, RT RW 02/06, Cijolang, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Pria kelahiran Garut, 30 Maret 1992 ini merupakan putra pasangan Dr KH Cecep Alba dan Hj Rd Mimin Nurganiah Maulani, pimpinan Pondok Pesantren Pulosari Garut.
Discussion about this post