JAMBI – Siapa yang tidak kenal Kombes Pol Edi Faryadi yang saat ini menjabat Karo Ops Polda Jambi, dia merupakan salah satu putra terbaik Jambi itu, dia tidak lupa darimana dia berasal.
Akpol 1996 itu telah kehilangan guru legendarisnya D. Sianturi, beliau merupakan guri Edi Faryadi disaat menempuh pendidikan di SMPN 1 Kota Jambi, D Sianturi meninggal dunia, Senin (14/10/24).
Merasa banyak jasa terhadap dirinya, Kombes Pol Edi Faryadi ke acara penghiburan di rumah duka gereja HKPB Kota Baru Jambi, Kamis (17/10/24).
Dia tidak datang seorang diri, melainkan bersama teman satu angkatanya di SMPN 1 Kota Jambi.
“Saya datang bersama teman teman angkatan untuk menghibur keluarga, kami ini anak murid Pak Sianturi waktu di SMP 1 dulu,” katanya.
Selain itu, Karo Ops Polda Jambi juga mengajak teman seperjuangan D. Sianturi saat aktif mengajar dahulu.
“Ini hadir juga teman seperjuangan bapak, kami semua bersaksi Pak Sianturi ini orang baik semasa hidup, banyak yang telah beliau ajarkan, semoga Almarhum diterima disisi tuhan yang maha kuasa,” paparnya.
Dia menambahkan, bahwa dirinya sangat kehilangan kerena sosok almarhum merupakan sosok guri legendaris dan bakal di ingatnya sepanjang hudipnya.
“Saya Kehilangan guru legendaris saya, bapak mengingatkan saya waktu pertama kali bertugas menjadi polisi tahun 1996 lalu, karena pernah didik orang batak jadi saya mudah beradaptasi saat itu,” akunya.
Kaka Kombes Edi kata kata yang paling dia ingat adalah Kau ganti baju mu cepat jangan lama kali.
“Bapak ini guru olahraga waktu itu, saya masih pakai seragam sekolah, bapak mau ngajar bilang sama saya kau ganti baju kau cepat, jangan lama kali,” katanya.
Saat itu, dirinya beranggapan almarhum sedang marah, tetapi ketika menjadi polisi dia baru menyadari bahwa itu kata kata sayang untuk anaknya.
“Saat itu saya kira marah, maklum beda budaya, saat dinas di Medan saya baru tau itu adalah kata kata sayang Pak Sianturi, dengan kata kata itulah saya menjadi seperti ini,” paparnya.
Banyak bekal yang telah diberikan D. Sianturi terhadap Kombes Pol Edi Faryadi dan teman seangkatannya yang menjadi bekal pegangan hidupn mereka sampai saat ini.
“Apa yang diajarkan Pak Sianturi ini menjadi bekal bagi kami semua anak anak muridnya dahulu dan itu kami jadikan pegangan hidup,” imbuhnya.
Nama besar Sianturi jugalah yang menbuat Pria yang akrap disapa Edi itu besar di Reserse yang mengantarkan dirinya sampai menduduki jabatan penting di Polda Jambi.
“Nama besar Sianturi juga yang membuat saya berada di posisi sekarang, saat masih di Medan ada Nama T. Sianturi. Dia lah satu satunya orang yang tidak hormat sama saya, semua anggota hormat cuma dia yang tidak, karena saya belum bisa meriksa orang karena baru jadi polisi, setelah bisa meriksa tersangka dan berhasil dilimpahkan ke Jaksa baru beliau datang masuk ruangan dengan suara lantang Selamat Pagi komandan ku, saat itulah Seluruh marga Sianturi adalah guru bagi saya,” tegasnya.
Discussion about this post