JAMBI – Elyda Tindaon (31 Tahun) tak menyangka bahwa bayinya Domanita Felodya Sitompul (40 hari) harus meregang nyawa usai menerima imunisasi.
Putri ketiganya itu meninggal tragis dengan bibir membiru dan hidung mengeluarkan busa, Kamis (15/8/24).
Saat itu, Elyda membawa bayinya ke puskesmas Talangbakung Kota Jambi. Sebagai ibu rumah tangga yang berlatar pendidikan kesehatan Elyda mengerti pentingnya imunisasi bagi anak. Ia ingin anaknya diberi vaksin BCG dan Polio 1 Dasar.
Namun yang membuatnya sempat membatin adalah saat petugas puskesmas meminta Elyda setuju untuk pemberian satu jenis vaksin tambahan. Ia diberi tahu petugas nama vaksinnya Pin Polio 1.
Usai imunisasi bayi Elyda tampak sehat. Tidak ada reaksi demam seperti pada sebagian anak usai imunisasi. Elyda tak khawatir.
Sekitar pukul 23 WIB lewat Elyda masih menyusui bayinya seperti biasa. Malam itu tidak ada firasat apa – apa.
Sekitar pukul 01.30 WIB terbangun. Ia terkejut melihat bibir bayinya sudah membiru. Tubuh mungil bayinya dingin.
Elyda menggerakkan tubuh bayinya tapi tak ada respon sama sekali. Seketika Elyda berteriak histeris hingga seisi rumah terbangun.
Alex Sitompul, suami Elyda yang bertugas di Polres Tanjung Jabung Timur bergegas pulang dini hari tadi. Ia tak habis pikir bagaimana bisa bayi mereka yang pada Kamis siang sempat ia cium sebelum berangkat ke Muarsabak ternyata tuba – tiba meninggal tanpa gejala.
Alex menyebut pagi ini pihak puskesmas sudah mendatangi kediamannya. Sebelum petugas tiba, sekitar pukul 5.00 WIB hidung jenazah bayinya mengeluarkan busa. Hal itu kian memantik kecurigaan Alex bahwa ada yang tak wajar pada kematian bayinya.
Saat berita ini dirilis Alex sedang menunggu kedatangan peneliti dari kementerian kesehatan yang dikabarkan akan mendatangi rumah duka di kawasan Tanjung Lumut Kota Jambi.
Alex dan Elyda tak ingin menyalahkan siapa – siapa. Sebagai abdi negara Alex ingin percaya bahwa segala prosedur imunisasi dan vaksin yang diberikan ke bayinya sudah sesuai petunjuk pelaksanan dan petunjuk teknis.
Tapi sebagai seorang ayah Alex ingin mengetahui secara pasti apa penyebab bayinya meregang nyawa. Alex bahkan berencana membawa jenazah bayinya ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi. Ia juga akan membuat laporan ke Polda Jambi agar kasus ini diselidiki.
“Tak sedikit pun niat kami hendak menyalahkan siapa – siapa, tadi petugas puskesmas datang ke sini kami sambut dengan ramah. Tapi kami juga ingjn memastikan agar nestapa yang kami rasakan tidak lagi dirasakan orang tua lain,”kata Alex.
Discussion about this post