ADANU.CO.ID – Pembudidayaan ikan arwana (scleropages formosus) khas Jambi atau yang di kenal arwana silver membutuhkan bantuan modal usaha. Ikan arwana silver sendiri di yakini bisa bersaing di pasar internasional.
Salah satu lokasi budidaya ikan arwana silver yakni di kawasan Kotabaru, Kota Jambi. Mahyudin (66) selaku pemilik mengatakan, budidaya arwana silver telah di lakukan sejak 1998 lalu.
Namun untuk mengembangkan usaha tersebut, Mahyudin terkendala dengan kurangnya modal yang nilainya bisa mencapai ratusan juta.
“Saat ini saya hanya melakukan budidaya ikan arawana silver khas Jambi, gold, dan super red asal Kalimantan dalam jumlah kecil. Karena kurangnya modal usaha untuk mengembangkannya,” katanya, Senin 13 Maret 2023.
Dia menambahkan untuk mengembangkan usaha saat ini perlu biaya atau modal yang besar. Untuk membeli indukan satu ekor ikan arawana senilai jutaan rupiah. Kemudian untuk satu kolam ikan di perlukan minimal jumlah indukannya sebanyak 50 ekor.
Untuk saat ini di beberapa kolam milik Mahyudin ada sebanyak 45 ekor indukan ikan arwana campur terdiri atas arwana silver Jambi, super red, dan gold asal Kalimantan yang baru di datangkannya.
“Yang sudah berproduksi atau menghasilkan anak selama ini adalah arwana Jambi atau silver generasi pertama dan pernah menghasilkan 800 ekor anakan. Semuanya habis terjual dan di pesan di Jambi atau lokal dengen harga jual saat itu Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per ekornya,” kata Mahyudin.
Butuh Bantuan Modal usaha
Untuk generasi kedua ini, arwana silver Jambi baru mencoba berproduksi dengan jumlah yang lebih kecil. Satu ekor indukan hanya bisa menghasilkan anakan sekitar 35 ekor karena usia ikan mesih muda.
Sedangkan untuk arwana jenis super red dan gold asal Kalimantan yang masih berusia empat tahun, saat ini dalam proses pembesaran indukan. Di perkirakan dua tahun mendatang baru bisa berkembang biak atau di budidayakan.
Terakhir, Mahyudin pada Oktober lalu telah menjual ikan arawana silverJambi ukuran 3 inci sebanyak puluhan ke pedagang ikan has di Jambi. Puluhan anakannya di besarkan untuk menjadi indukan.
Ke depan Mahyudin mencoba membesarkan ikan arwana Kalimantan dan Jambi untuk menjadi indukan. Ia berharap ada bantuan modal untuk bisa berproduksi dan berkembang lebih besar lagi dan bisa bersaing di pasar internasional.
Kemudian Mahyudin juga berhadap ada dukungan dari berbagai pihak terkait seperti Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (PBSPL) Padang Wilayah kerja (Walker) Pelayanan Jambi memberikan kemudahan dalam urusan Surat Izin Pemanfaatan Jenis Ikan (Sipji) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, sehingga usaha budidaya arawana Jambi dapat legal atau resmi bisa bersaing di pasar nasional dan international.
Saat ini sumber atau potensi ikan arawana Jambi yang masih di dapati atau hidup di alam liar ada di beberapa daerah sungai. Seperti di aliran Sungai Bengkal, di Taman Nasional Berbak, dan di aliran Sungai Dam Cermin Alam Sarolangun. Kemudian di Sungai Batang Tebo dan Bungo.
Mulai Susah di Dapatkan
Belakangan ini ikan arwana Jambi dari alam sudah mulai susah di dapatkan karena sudah langka akibat pencarian dalam jumlah besar. Di mana mulai dari anakan hingga indukannya di ambil, yang semestinya indukan harus di lepasliarkan lagi. Tujuannya untuk bisa tetap berkembang biak dan anaknya bisa di perjual belikan dan bisa tetap lestari.
Ikan arwana silver khas Jambi yang di jual di pasaran dengan harga cukup terjangkau untuk ukuran 3 inci di hargai Rp150 ribu yang ukuran besarnya diatas 35 cm bisa mencapai jutaan rupiah. Hidupnya juga tidak sulit untuk di pelihara di aquarium oleh pencinta ikan hias. *
Discussion about this post