JAMBI – Ada kutukan saat kontestasi pemilu di Kota Jambi. Dimana Belum ada Wakil Wali Kota yang naik tahta menjadi Walikota Jambi.
Seperti yang diketahui, Wakil Walikota Jambi yang mencalonkan diri pertama kali menjadi Walikota Jambi adalah Sum Indra, dia adalah wakil dari Walikota Jambi Bambang Priyanto Priode 2008 hingga 2013.
Pada tahun 2013 Sum Indra mencalonkan diri sebagai Walikota Jambi Berpasangan dengan Maulana melawan Syarif Fasha dengan Abdullah Sani.
Namun Sum Indra harus mengubur mimpinya untuk naik tahta, dimana pasangan Syarif Fasha Abdullah Sani yang berhasil merebut hati masyarakat Kota Jambi.
Pada 4 Novenber 2013 pasangan itu dilantik oleh Gubernur Jambi yang kala itu dijabat oleh Hasan Basri Agus menjadi Walikota dan Wakil Walikota Jambi Priode 2013 – 2018.
Pada Tahun 2018 Abdullah Sani juga mencoba peruntungannya untuk mencoba naik tahta dari Wakil Walikota Jambi dengan berpasangan dengan Kemas Alfarizi.
Saat itu pasangan yang dikenal dangan Sani Izi itu melawan calon kuat yakni sang Walikota aktif Syarif Fasha berpasangan dengan Maulana.
Apadaya niat naik tahta itu tidak kunjung menjadinyata, Pasangan Sani Izi harus mengakui keuggulan pasangan Fasha Maulana yang akhirnya dilantik dan diambil sumpahnyha menjadi Walikota dan Wakil Walikota Jambi Priode 2018 – 2023.
Kali ini giliran Mulana yang mencoba peruntungan itu dengan mencalonlan diri sebagai orang nomor satu di Kota Jambi.
Meskipun belum ada deklarasi dan pengumuman pasangan calon Walikota dan Wakil Wali Kota Jambi karena masih masa penjaringan calon.
Akan tetapi publik Kota Jambi menantikan apakah Maulana bisa mematahkan kutukan itu atau tidak, pasalnya maulana harus berhadapan dengan dua nama besar yakni Budi Setiawan dan H. Aabdul Rahman.
Maulana bakal dibuat pusing karena Mantan Walikota Jambi Syarif Fasha Sudah menentukan sikap untuk mendukung H. Aabdul Rahman dalam perebutan BH 1 A.
Pengamat politik Jambi Citra Darminto, S.IP.,M.MP yang juga Dosen Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Jambi mengatakan kutukaan itu ada karena Figur Wakil Walikota kurang dilirik.
“ya, jawabanya karna selama ini figur wakil kurang dilirik dan tidak memiliki peran yang banyak,” Katanya Senin (29/4/24).
Dia menambahkan, kurang diliriknya nama wakil karena di dominasi oleh Walikota itu sendiri.
“kenapa kurang dilirik, karena di dominasi oleh sang Walikota, jadi ketika sang wakil itu maju, tidak nampak sepakterjang maupun konstrubusinya selama menjadi wakil walikota,” Tegasnya.
Discussion about this post