JAMBI – Publik masih bertanta tanya, nasib Aldo Ilham casis tamtama Polda Jambi dengan nomor peserta 910920/P/0025 yang telah dinyatakan tidak lulus atau tidak terpilih dalam tes psikologi sempat membuat gempar.
Saat ini, Polda Jambi telah menggumumkan siapa saja yang lolos selelsi Akademi Kepolisian (Akpol) pada 3 Juli lalu, dan Bintara Polri, Tamtama Polri Pengda Jambi pada 4 Juli silam.
Banyak yang beranggapan Aldo Ilham telah lulus seleksi karena menjadi salah satu orang yang masuk dalam kuota khusus pemerimanan anggota polri. Akan tetapi baik Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono dan Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulya Prianto Samimawon atau sama saja, sama sama tidak kunjung berkementar.
Kejadian serupa juga terjadi di dareah lain yaitu di Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dimana seleksi calon taruna (catar) Akademi Kepolisian (Akpol) Panda Polda NTT juga menuai polemik.
Hal itu setelah salah satu catar Akpol, Timothy Abishai Silitonga, viral di media sosial.
Timothy merupakan anak Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga. Ia tetap lulus catar Akpol meski disebut-sebut nilai psikotesnya kecil.
Dugaan itu muncul setelah percakapan pesan WhatsApp (WA) antara orang tua yang anaknya tidak lulus seleksi Akpol dari Panda NTT tersebar di Facebook. Padahal, nilai psikotes anaknya melebihi nilai anak Kapolda NTT.
Akan tetapi Kabid Humas Polda NTT, Kombes Ariasandy, mengungkapkan Timothy sudah berdomisili di Kota Kupang selama tujuh bulan.
Menurutnya, secara aturan Timothy sudah bisa mendaftar catar Akpol di NTT.
“Sesuai aturannya boleh mendaftar untuk anak anggota TNI, Polri, dan PNS yang berdomisili sekurang-kurangnya enam bulan di suatu daerah,” kata Ariasandy.
Ariasandy menjelaskan Timothy merupakan calon taruna yang masuk dalam kuota Mabes Polri, bukan kuota reguler dari Polda NTT. Sehingga, dia melanjutkan, kelulusan Timothy tidak bisa dibandingkan dengan peserta yang masuk dalam kuota reguler.
“Dari lima orang yang masuk kuota Mabes Polri, ada satu orang yang merupakan anak asli dan lahir besar di Manggarai Barat atas nama Lucky Nuralamsyah masuk kuota itu dan harus disyukuri,” jelasnya.
Sebelumnya, sosok peserta bernama Aldo Ilham sekarang ini menjadi pusat perhatian lantaran diduga menyuap agar lolos Tamtama Polri.
Nama Aldo Ilham sendiri merupakan peserta calon siswa (Casis) polisi yang mendaftar dari Polres Kerinci dan mengikuti tes di Polda Jambi.
Tersiarnya dugaan kasus suap tersebut seperti dilansir dari TikTok @bryann Goodlock Senin, 10 Juni 2024.
“Di zaman ini, lu punya duit, lu punya kuasa bray,” keterangan dalam sebuah postingan di akun itu.
Dalam postingan ini terpampang jelas nama Aldo Ilham yang merupakan salah satu peserta Tamtama Polri.
Postingan ini menunjukkan data bahwa Aldo Ilham berada di ranking 155 sementara kuota Tamtama Polri hanya untuk 77 orang.
Namun yang menjadi permasalahan, ada nama Aldo Ilham yang menjadi peserta untuk mengikuti tes berikutnya yakni Rikkes atau Pemeriksaan Kesehatan Tahap II di Polda Jambi.
Selanjutnya dalam postingan itu terdapat bukti chat seseorang dengan orang lain yang diduga pejabat Polri.
Pesan tersebut berisi komplain atau protes terhadap nama Aldo Ilham yang tiba-tiba bisa mengikuti tes berikutnya.
“Izin komandan, izin bertanya, seharusnya kan kuota Tamtama tinggal 83 komandan, 77 reguler, 6 kuota Mabes, ini kenapa jadi 84 komandan, mohon dijawab komandan, terima kasih komandan,” bunyi pesan itu.
“Terkait dengan CASIS atas nama Aldo Ilham berdasarkan Surat Kapolri yg kami terima dari Panitia Pusat Mabes Polri kemarin tgl 7 Juni 2024 bahwa CASIS atas nama Aldo Ilham mendapatkan Kuota Khusu Mabes Polri,” balas diduga pejabat Polri.
Sementara itu akun bernama @ariinunrahman berkomentar yang cukup pedas.
“Pinjam kuota khusus nya bang, ini kuota telkomselku habis” tulisnya dalam kolom komentar.
Dalam komentar itu akun tiktok @FHYRN ikut meramaikan dan menyinggung prestasi menyuap.
“Kuota mabes itu yg berprestasi ya geas… orang tuanya punya prestasi menyuap,” tulisnya.
“Gini dah bre, 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat yang berUANG,” tulis akun @Rangga Casverr
Oleh karena itulah Casis bernama Aldo Ilham ini dapat mengikuti tes pemeriksaan kesehatan di Polda Jambi.
Dengan viralnya video tersebut menjadi tamparan jelang hut Bhayangkara ke 78, dimana seharusnya rekrutmen anggota polri harus terbuka dan jujur malah diwarnai aksi curang.
Discussion about this post